Rabu, 29 Juli 2015

masalah kebijakan kesehatan



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa  atas segala berkat  dan rahmatNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
            Makalah berjudul “MASALAH KEBIJAKAN KESEHATAN  ini disusun berdasarkan media cetak seperti buku-buku dan sumber media lainnya.
Walaupun penulis telah berusaha sesuai kemampuan penulis, namun penulis yakin bahwa manusia itu tidak ada yang sempurna, seandainya dalam penyusunan makalah ini ada yang kurang maka itulah bagian dari kelemahan penulis. Mudah-mudahan dari kelemahan itulah yang akan membawa kita akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Akhirnya penulis mengucapkan trimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Administrasi Kebijakan Kesetahan Ibu Ina yang telah mengarahkan dalam pembuatan Makala ini. Dan tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung dalam pembuatan serta penyelesaian makalah ini.







Medan, 16 July 2015



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2   Rumusan Masalah........................................................................................... 1

BAB II ISI
2.1Pengertian Kebijakan....................................................................................... 2
2.2Perumusan Masalah Kebijakan...................................................................... 2
2.3Faktor Yang Mempengaruhi Masalah Kesehatan........................................ 3
2.4Dasar-Dasar Dalam Membuat Kebijakan Kesehatan.................................. 3
2.5Merencanakan Kebijakan Kesehatan............................................................ 4
2.6Kebijakan Kesehatan Di Indonesia................................................................ 5

BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan........................................................................................................ 8
3.2  Saran................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................. iii



BAB I
PENDAHULUAN




1.1          Latar Belakang
Sistem kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari pembangunan kesehatan. Intinya sistem kesehatan merupakan seluruh aktifitas yang mempunyai tujuan utama untuk mempromosikan, mengembalikan dan memelihara kesehatan. Sistem kesehatan memberi manfaat kepada mayarakat dengan distribusi yang adil. Sistem kesehatan tidak hanya menilai dan berfokus pada tingkat manfaat yang diberikan, tetapi juga bagaimana manfaat itu didistribusikan.
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau angan-angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data untuk menunjang perumusan masalah. Perencanaan juga merupakan proses pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan. Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu di masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa yang akan datang.
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru dalam masyarakat,. Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau anggota masyarakat dalam berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan proaktif. Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation).




1.2          Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan kebijakan kesehatan?
2.      Bagaimana perumusan masalah kebijakan?
3.      Faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi masalah kesehatan?
4.      Apa yang menjadi dasar-dasar dalam membuat kebijakan kesehatan ?
5.      Bagaimana merencanakan kebijakan kesehatan?
6.      Bagaimana kebijakan kesehatan di Indonesia?


BAB II
ISI




2.1         Pengertian Kebijakan
Kebijakan merupakan aturan tertulis yang dimana merupakan keputusan formal organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tatanilai baru dalam masyarakat.
Kebijakan  adalah rangkaian dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan kepemimpinan, dan cara bertindak (tentang organisasi, atau pemerintah); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran tertentu.
Kebijakan berbeda makna dengan Kebijaksanaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kebijaksanaan adalah kepandaian seseorang menggunakan akal budinya (berdasar pengalaman dan pangetahuannya); atau kecakapan bertindak apabila menghadapi kesulitan.
Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau anggota masyarakat dalam berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan proaktif. Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation), kebijakan lebih bersifat adaptif dan intepratatif, meskipun kebijakan juga mengatur “apa yang boleh, dan apa yang tidak boleh”. Kebijakan juga diharapkan dapat bersifat umum tetapi tanpa menghilangkan ciri lokal yang spesifik. Kebijakan harus memberi peluang diintepretasikan sesuai kondisi spesifik yang ada.
Masalah kebijakan adalah nilai kebutuhan atau kesempatan yang belum terpenuhi, tetapi dapat di identifikasikan dan dicapai melalui tindakan publik. Tingkat permasalahan tergantung pada nilai dan kebutuhan apa yang dipandang paling penting.





2.2         Perumusan Masalah Kebijakan
Masalah kebijakan adalah nilai kebutuhan atau kesempatan yang belum terpenuhi, tetapi dapat di identifikasikan dan dicapai melalui tindakan publik. Tingkat permasalahan tergantung pada nilai dan kebutuhan apa yang dipandang paling penting.
Menurut Dunn (1988) beberapa karakteristik masalah pokok dari masalah kebijakan, adalah :
1.      Interdepensi (saling ketergantungan)
Interdepensi yaitu kebijakan suatu bidang seringkali mempengaruhi masalah kebijakan lainnya. Kondisi ini menunjukkan adanya sistem masalah. Sistem masalah ini membutuhkan pendekatan holistik, satu masalah dengan yang lain tidak dapat di pisahkan dan diukur sendirian.
2.      Subjektif
Subjektif yaitu kondisi eksternal yang menimbulkan masalah diindentifikasi, diklasifikasi dan dievaluasi secara selektif. Contoh: Populasi udara secara objektif dapat diukur (data). Data ini menimbulkan penafsiran yang beragam (Gangguan kesehatan, lingkungan, iklim, dll). Muncul situasi problematis, bukan problem itu sendiri.

3.      Artifisial
Artifisial yaitu pada saat diperlukan perubahan situasi problematis, sehingga dapat menimbulkan masalah kebijakan.

4.      Dinamis
Dinamis yaitu masalah dan pemecahannya berada pada suasana perubahan yang terus menerus. Pemecahan masalah justru dapat memunculkan masalah baru, yang membutuhkan pemecahan masalah lanjutan.

5.      Tidak terduga
Tidak terduga yaitu masalah yang muncul di luar jangkauan kebijakan dan sistem masalah kebijakan.




2.3         Faktor yang Mempengaruhi Masalah Kesehatan
Terjadinya masalah-masalah tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, yaitu:
1.       Faktor Sosial Ekonomi
Pendidikan rendah, penghasilan rendah sehingga menyebabkan kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan.

2.       Gaya hidup dan perilaku masyaralat
Kebiasaan yang merugikan kebiasaan adat istiadat yang tidak menunjang kesehatan.

3.       Lingkungan masyarakat (peran masyarakat)

4.       Sistem pelayanan kesehatan
Cakupan pelayanan kesehatan yang belum menyeluruh, sarana dan prasarana yang kurang menunjang, keterbatasan tenaga dan penyebaran tenaga kesehatan yang belum merata, upaya pelayanan masih bersifat kuratif.




2.4         Dasar-dasar dalam Membuat Kebijakan Kesehatan
Memahami dasar-dasar pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan upaya mewujudkan nilai kebenaran dan aturan pokok sebagai landasan untuk berpikir dan bertindak dalam pembangunan kesehatan.


Dasar-dasar dalam membuat kebijakan kesehatan yaitu:
1.      Isu Strategis Pembangunan Kesehatan
Banyak masalah kesehatan dapat dideteksi dan diatasi secara dini di tingkat paling bawah. Jumlah dan mutu tenaga kesehatan belum memenuhi kebutuhan. Pemanfaatan pembiayaan kesehatan belum terfokus dan sinkron. Hasil sarana kesehatan bisa dijadikan pendapatan daerah. Masyarakat miskin belum sepenuhnya terjangkau dalam pelayanan kesehatan. Beban ganda penyakit dapat menimbulkan masalah lainnya secara fisik, mental dan sosial.

2.      Visi Strategis Pembangunan Kesehatan
Dengan memperhatikan isu strategis pembangunan kesehatan tersebut dan juga dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah, serta berbagai kecenderungan pembangunan kesehatan ke depan maka ditetapkan visi pembangunan kesehatan oleh Departemen Kesehatan yaitu Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat.
Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi di mana masyarakat Indonesia menyadari, mau, dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat.

3.      Misi Strategis Pembangunan Kesehatan
Visi pembangunan kesehatan tersebut kemudian diejawantahkan melalui misi pembangunan kesehatan, yakni Membuat Rakyat Sehat. Misi kesehatan ini kemudian dijalankan dengan mengembangkan nilai-nilai dasar dalam pelayanan kesehatan yaitu berpihak pada rakyat, bertindak cepat dan tepat, kerjasama tim, integritas yang tinggi, transparansi dan akuntabilitas.




2.5         Merencanakan Kebijakan Kesehatan
Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri-ciri yang harus diperhatikan. Menurut Azwar (1996) ciri-ciri tersebut secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :
1.      Bagian dari sistem administrasi
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berhasil menempatkan pekerjaan perencanaan sebagai bagian dari sistem administrasi secara keseluruhan. Sesungguhnya, perencanaan pada dasarnya merupakan salah satu dari fungsi administrasi yang amat penting. Pekerjaan administrasi yang tidak didukung oleh perencanaan, bukan merupakan pekerjaan administrasi yang baik.

2.      Dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Perencanaan yang dilakukan hanya sekali bukanlah perencanaan yang dianjurkan. Ada hubungan yang berkelanjutan antara perencanaan dengan berbagai fungsi administrasi lain yang dikenal. Disebutkan perencanaan penting untuk pelaksanaan, yang apabila hasilnya telah dinilai, dilanjutkan lagi dengan perencanaan. Demikian seterusnya sehingga terbentuk suatu spiral yang tidak mengenal titik akhir.

3.      Berorientasi pada masa depan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berorientasi pada masa depan. Artinya, hasil dari pekerjaan perencanaan tersebut, apabila dapat dilaksanakan, akan mendatangkan berbagai kebaikan tidak hanya pada saat ini, tetapi juga pada masa yang akan datang.


4.      Mampu menyelesaikan masalah
Suatu perencanaan yang baik adalah yamg mampu menyelesaikan berbagai masalah dan ataupun tantangan yang dihadapi. Penyelesaian masalah dan ataupun tantangan yang dimaksudkan disini tentu harus disesuaikan dengan kemampuan. Dalam arti penyelesaian masalah dan ataupun tantangan tersebut dilakukan secara bertahap, yang harus tercermin pada tahapan perencanaan yang akan dilakukan.

5.      Mempunyai tujuan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang mempunyai tujuan yang dicantumkan secara jelas. Tujuan yang dimaksudkandi sini biasanya dibedakan atas dua macam, yakni tujuan umum yang berisikan uraian secara garis besar, serta tujuan khusus yang berisikan uraian lebih spesifik.

6.      Bersifat mampu kelola
Suatu perencanaan yang baik adalah yang bersifat mampu kelola, dalam arti bersifat wajar, logis, obyektif, jelas, runtun, fleksibel serta telah disesuaikan dengan sumber daya. Perencanaan yang disusun tidak logis serta tidak runtun, apalagi yang tidak sesuai dengan sumber daya bukanlah perencanaan yang baik.




2.6         Kebijakan Kesehatan di Indonesia
1.      Isu strategis
Ø  Pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu belum optimal
Ø  Sistem perencanaan dan penganggaran departemen kesehatan belum optimal
Ø  Standar dan pedoman pelaksanaan pembangunan kesehatan masih kurang memadai
Ø  Dukungan departemen kesehatan untuk melaksanakan pembangunan kesehatan masih terbatas.

2.       Strategi kesehatan di Indonesia
Ø  Mewyjudkan komitmen pembangunan kesehatan
Ø  Meningkatkan pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan
Ø  Membina sistem kesehatan dan sistem hukum di bidang kesehatan
Ø  Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
Ø  Melaksanakan jejaring pembangunan kesehatan


3.       Kebijakan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Ø  Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
Ø  Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan generasi muda
Ø  Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat


4.       Kebijakan program lingkungan sehat
Ø  Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar
Ø  Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
Ø  Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan
Ø  Pengembangan wilayah sehat

5.       Kebijakan program upaya kesehatan dan pelayanan kesehatan
Ø  Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
Ø  Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
Ø  Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial
Ø  Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana
Ø  Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan

6.       Kebijakan program upaya kesehatan perorangan
Ø  pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin kelas III RS
Ø  Pembangunan sarana dan parasarana RS di daerah tertinggal secara selektif
Ø  Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit
Ø  Pengadaan obat dan perbekalan RS
Ø  Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan
Ø  Pengembangan pelayanan kedokteran keluarga
Ø  Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan

7.       Kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit
Ø  Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
Ø  Peningkatan imunisasi
Ø  Penemuan dan tatalaksana penderita
Ø  Peningkatan surveilans epidemologi
Ø  Peningkatan KIE pencegahan dan pemberantasan penyakit

8.       Kebijakan program perbaikan gizi masyarakat
Ø  Peningkatan pendidikan gizi
Ø  Penangulangan KEP, anemia gizi besi, GAKI, kurang vitamin A, kekuarangan zat gizi mikro lainnya
Ø  Penanggulangan gizi lebih
Ø  Peningkatan surveilans gizi

9.      Kebijakan program sumber daya kesehatan
Ø  Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
Ø  Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin
Ø  Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
10.  Kebijakan program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
Ø  Pengkajian dan penyusunan kebijakan
Ø  Pengembangan sistem perencanaan dan pengangaran, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, serta hukum kesehatan
Ø  Pengembangan sistem informasi  kesehatan
Ø  Pengembangan sistem kesehatan daerah
Ø  Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan

11.  Kebijakan program penelitian dan pengembagan kesehatan
Ø  Penelitian dan pengembangan
Ø  Pengembangan tenaga, sarana dan prasarana penelitian
Ø  Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan


BAB III
PENUTUP




3.1         Kesimpulan
Kebijakan  adalah rangkaian dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan kepemimpinan, dan cara bertindak
Masalah kebijakan adalah nilai kebutuhan atau kesempatan yang belum terpenuhi, tetapi dapat di identifikasikan dan dicapai melalui tindakan publik.
Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri-ciri yang harus diperhatikan. Menurut Azwar (1996) ciri-ciri tersebut secara sederhana antara lain : bagian dari sistem administrasi, dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan, berorientasi pada masa depan, mampu menyelesaikan masalah, mempunyai tujuan, dan bersifat mampu kelola.




3.2         Saran
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dalam masalah kesehatan, disarankan dilakukan dahulu analisis kebijakan kesehatan. Dengan demikian, dapat memberikan keputusan yang fokus pada  masalah yang akan diselesaikan.


DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar