KATABOLISME LEMAK
Disusun Oleh:
Visky
Monicha Septiani Pasaribu
Kelas:
XII
IPA2
SMA NEGERI 1 LIMA PULUH
Kab.Batu Bara Tahun Ajaran
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatNya yang memberikan kesehatan dan
nikmat kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah berjudul “KATABOLISME
LEMAK” ini disusun berdasarkan media
cetak seperti buku-buku dan sumber media lainnya.
Dalam penyusunannya, penulis
memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orangtua yang telah memberikan
dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar.
Meskipun penulis
berharap isi makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada
yang kurang.Oleh karena itu, penulis harapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis
berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Lima puluh, September 2013
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................
1.3 Tujuan................................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................
2.2 Fungsi Katabolisme lemak................................................................................
2.3 Proses Katabolisme Lemak...............................................................................
2.4 Masuknya asil KoA ke dalam
mitokondria.....................................................
2.5 Reaksi β Oksidasi...............................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Saran...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Proses katabolisme lemak terdapat dalam semua bagian
tubuh manusia terutama dalam otak. Lemak mempunyai peran sangat penting dalam
proses metabolisme secara umum. Pada katabolisme lemak, asam lemak akan
mengalami pemotongan unit dua karbon berturut-turut secara oksidatif yang
disebut dengan oksidasi beta.
Jumlah atp yang dihasilkan katabolisme lemak
ialah 44 ATP dari
glikolisis 8 atp dan siklus krebs 36 atp. Hasil katabolisme asam lemak didalam sel adalah panas dan energi
Katabolisme
lemak dimulai dengan pemecahan lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Gliserol
yang merupakan senyawa dengan 3 atom C dapat dirubah menjadi gliseraldehid 3
fosfat, selanjutnya gliseral dehid 3 fosfat mengikuti jalur glikolisis sehingga
terbentuk piruvat. Sedangkan asam lemak dapat dipecah menjadi molekul-molekul
dengan 2 atom C. Molekul dengan 2 atom C ini kemudian diubah menjadi asetil
koenzim A, sedangkan satu molekullemak (18
)
dapat menghasilkan 10asetil koenzim A. Oleh sebab itu, dalam proses
katabolisme, energi yang dihasilkan lemak lebih besar dari pada yang dihasilkan
oleh karbohidrat. Energy yang dihasilkan dari 1 gram karbohidrat sebesar 4,1
kkal, sedangkan dari 1 gram lemak dihasilkan energy sebesar 9 kkal.
Beberapa peranan
biologi dari lipid sebagai berikut:
ü Sebagai
komponen struktur membrane
ü Sebagai
lapisan pelindung pada beberapa jasad
ü Sebagai
bentuk energy cadangan
ü Sebagai
komponen permukaan sel yang berperan dalam proses kekebalan
jaringan
ü Sebagai
komponen dalam proses pengangkutan melalui membran previous
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apakah
fungsi dari katabolisme lemak?
2. Sebutkan
struktur katabolisme lemak?
3. Berapakah
jumlah atp yang dihasilkan katabolisme lemak?
1.3
Tujuan
1. Menjelaskan
fungsi dari katabolisme lemak.
2. Menjelaskan
struktur katabolisme lemak.
3. Menjelaskan
jumlah atp yang dihasilkan katabolisme lemak.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Struktur
lemak
Berdasarkan struktur dan fungsi bermacam-macam,
lemak menjadi salah satu dasar pengklasifikasian lemak.
A.
Asam-asam
lemak
Asam–asam lemak
merupakan suatu rantai hidrokarbon yang mengandung satu gugus metal pada salah
satu ujungnya dan salah satu gugus asam atau karboksil. Secara umum formula
kimia suatu asam lemak adalah CH3(CH2)nCOOH,
dan biasanya kelipatan dua.
Ø Rantai
pendek: rantai hidrokarbonnya terdiri dari jumlah atom
karbongenap 4-6
atom.
Ø Rantai
sedang: 8-12 atom
Ø Rantai
panjang: 14-26 atom
Dan
asam lemak ini merupakan asam lemak jenuh.
Sedangkan untuk asam tidak jenuh, adalah yang
mempunyai ikatan rangkap atau lebih misalnya palmitolear, linolenat, arakhidat,
dan sebagainya.
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH
(oleat)
B.
Turunan-turunan
asam lemak
Turunan-turunan
asam lemak merupakan suatu komponen yang terbentuk dari satu atau lebih asam
lemak yang mengandung alcohol dan disebut ester. Terdapat dua golongan ester,
yaitu:
Ø Gliserol
ester
Gliserol ester terbentuk melalui
metabolism karbohidrat yang mengandung tiga atom karbon yang salah satu atom
karon bersatu dengan salah satu gugus alcohol dari. Reaksi kondensasi antara
gugus karboksil dengan gugusalkohol dari gliserol akan membentuk gliserida,
tergantung dari jumlah asam lemak dari gugus alcohol yang membentuk reaksi
kondensasi. (monogliserida, digliserida, trigliserida)
Ø Kolesterol
ester
Kolesterol ester terbentuk melalui
reaksi kondensasi, sterol, kolesterol dan asam lemak terikat dengan gugus
alcohol.
C.
Sterol
Sterol merupakan
golongan lemak yang larut dalam alcohol, misalnya kolesterol sterol.Berbeda
dengan struktur lainnya sterol mempunyai nucleus dengan empat buah cincin yang saling
berhubungan, tiga diantaranya mengandung 6 atom karbon, sedangkan yang keempat
mengandung 5 atom karbon.
2.2
Fungsi
Katabolisme lemak
ü Sebagai
penyusun struktur : membran sel dalam hal ini lipid berperan
sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.
ü Sebagai
cadangan energi : lipid disimpan sebagai jaringan adipose
ü Sebagai
hormone dan vitamin membantu regulasi proses-proses
biologis.
2.3
Proses
Katabolisme Lemak
Lemak merupakan salah satu sumber energi tubuh
bahkan kandungan energinya paling tinggi diantara sumber energi yang lain,
yaitu sebesar 9 kkal/gram. Energi hasil pemecahan lemak dimulai saat lemak
berada didalam kebutuhan energi.pemecahan lemak dimulai saat lemak berada
didalam system pencernaan makanan.
Jika sumber
energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi
yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan
energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat
barulah asam lemak dioksidasi. Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi
beta dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil
metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke
dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi
Lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol.
Dari senyawa tersebut, asam lemak sebagian mengandung sebagian besar energi,
yaitu sekitar 95%sedangkan gliserol hanya mengandung 5% dari besar energi
lemak. Untuk dapat menghasilkan energi, asam lemak akan mengalami oksidasi yang
terjadi di dalam mitokondria, sedangkan gliserol di rombak secara glikolisis.
Gliserol dalam glikolisis akan di ubah kembali menjadi dihidroksi aseton
fosfat. Oksidasi asam lemak juga melalui lintasan akhir yang dilalui
karbohidrat, yaitu siklus krebs.
Setelah berada didalam mitokondria, asam lemak akan
mengalami oksidasi untuk menghasilkan energi. Aksodasi asam lemak terjadi dalam
dua tahap, yaitu oksidasi asam lemak yang menghasilkan residu asetil KoA dan
oksidasi asetil KoA menjadi karbon dioksida melalui siklus krebs.
Tujuan utama katabolismelemak
adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila
pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses
respirasi, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi
anaerob.Katabolisme lemak berlangsung di
membran luar mitokondria.Katabolisme lemak yang menghasilkan 44 ATP adalah
katabolisme 1 mol asam lemak 6 karbon melalui siklus asam sitrat.
Lemak lebih besar energinya dari pada karbohidrat dikarenakan lemak lebih
banyak mengandung hydrogen terikat dan merupakansenyawa karbon yang paling
banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat dan protein banyak mengandung oksigen
dan lebih sedikit hydrogen terikat adalah senyawa yang lebih teroksidasi..
Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energy dan apabila ada
pembakaran sempurna akan membebaskan energy lebih banyak karena adanyya
pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan
menunjukkan jumlah energy yang dihasilkan. Glukosa dan asam glutamate dapat
menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP, sedangkan katabolisme asam
heksanoat dengan jumlah karbon yang sama dengan glukosa (6 karbon) menghasilkan
44 ATP, sehingga jumlah energy yang dihasilkan pada lemak lebih besar
dibandingkan dengan yang dihasilkan pada karbohidrat dan protein. Sedangkan
jumlah energy yang dihasilkan protein setaradengan jumlah yang dihasilkan
dengan karbohidrat dalam berat yang sama.
Dari penjelasan itu dapat disimpulkan
jika kita makan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung lemak akan
lebih memberikan rasa kenyak dibandingkan dengan protein dan karbohidrat.
Karena rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuan metabolism lemak untuk
menghasilkan energi yang lebih besar.
Nugroho menguraikan proses katabolisme asam lemak sebagai berikut:
1.
Katabolisme Gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid
(trigliserida) dapat menjadi sumber energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke
dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol
mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya
senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat,
suatu produk antara dalam jalur glikolisis.
2.
Oksidasi Asam Lemak (Oksidasi Beta)
Sebelum
dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus diaktifkan terlebih dahulu
menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan
dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase).
Asam lemak bebas
pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam lemak rantai panjang
ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senyawa karnitin.
2.4
Masuknya asil KoA ke dalam mitokondria
Langkah-langkah
masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai berikut:
1.
Asam
lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh
enzimtiokinase.
2.
Setelah
menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin
palmitoiltransferase I yang terdapat
pada membran eksterna mitokondria
menjadi asil karnitin.Setelah
menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut
bisa menembus membraneinterna
mitokondria.
3.
Pada
membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin
translokaseyang bertindak sebagai
pengangkut asil karnitin ke dalam dan
karnitin keluar.
4.
Asil
karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan
KoAdengan dikatalisir oleh enzim
karnitin palmitoiltransferase II yang ada di
Membraneinterna mitokondria menjadi
Asil Koa dan karnitin dibebaskan.
5.
Asil
KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam
proseoksidasi beta.
2.5
Reaksi
β Oksidasi
1.
Reaksi pertama : Dehidrogenase pertama
Reaksi ini merupakan peristiwa oksidasi atau dehidrogenase
yang pertama terhadap asam lemak aktif. Enzim yang mengkatalisa adalah asil - KoA
dehidrogenase. Setelah ester asil lemak Ko-A masuk ke dalam matriks, molekul
itu mengalami dehideogenasi enzimatik pada atom karbon α dan β (atom carbón 2
dan 3) untuk membentuk ikatan ganda pada rantai karbon, dan karenanya
menghasilkan statu trans-Δ2-enoil – S – KoA sebagai produk, dalam
tahap yang dikatalisa oleh dehidrogenase asil – KoA, yaitu enzim (ditunjukkan
oleh E) yang mengandung FAD sebagai gugus prostetik.
Asil
lemak – S –
KoA
trans-Δ2-enoil – S – KoA
E – FAD E – FADH2
Pada reaksi ini, atom
hidrogen yang dilepaskan dari asil lemak – KoA dipindahkan ke FAD, yang
merupakan gugus prostetik yang terikat kuat pada dehidrogenasi asil –
KoA.Bentuk tereduksi dehidrogenase ini lalu memberikan elektronnya kepada
molekul pebawa electron, yang disebut flavoprotein pemindahan electron (ETFP),
yang selanjutnya memindahkan pasangan elekrton ke ubikuinon pada rantai
respirasi mitokondria.Selama transport pasangan electron ini selanjutnya ke
oksigen oleh rantai respirasi, dua ATP dihasilkan oleh fosforilasi oksidatif.
2.
Reaksi kedua : Hidrasi
Trans –menoil KoA yang terbentuk
pada reaksi dehidrogenase di atas pada reaksi berikutnya diubah ke dalam
3 – hidroksi – asil – KoA oleh enzim enoil – KoA hidrase.
Enzim ini menunjukkan spesifitas yang relatif
oleh karena dapat pula menghidrasi menghidrasi senyawa turunannya baik
yang jenuh, tak jenuh, bentuk trans maupun bentuk sis. Hasil hidrasinya pada asil
KoA dengan ikatan ganda trans maka hasilnya adalah bentuk L.
3.
Reaksi ketiga : Dehidrogenasi kedua
Berbeda dengan dehidrogenasi yang pertama yang dibantu
oleh gugus prostetis FAD maka dehidrogenasi yang kedua itu dibantu oleh
NAD Pada tahap ini, L-3-hidroksiasil –KoA didehidrogenasi untuk membentuk
3-ketoasil-KoA oleh kerja 3-hidroksiasil-KoA dehidrogenase. Reaksinya adalah:
L-3-Hidroksiasil – S – KoA + NAD+ 3
– ketoasil – S – KoA + NADH + H+
Enzim ini benar-benar
spesifik (100%) bagi stereoisomer L. NADH yang terbentuk didalam reaksi ini
lalu memberikan ekuivalen pereduksinya ke NADH dehidrogenase pada rantai
respirasi (gambar 18-17). Seperti pada semua subtract lain dari dehidrogenase
yang berkaitan dengan NAD pada mitokondira, tiga molekul ATP dihasilkan dari
ADP per pasangan electrón yang mengalir dari NADH ke oksigen melalui rantai
transport electron.
4.
Reaksi
keempat : Tiolisis
Reaksi berikut ini adalah
sebuah lisis yang disebabkan senyawa tiol. Senyawa terakhirnya adalah K0ASH
Tahap ke empat dan terakhir dari siklus oksidasi asam lemak dikatalisis
oleh asetil-KoA asetiltransferase (lebih dikenal sebagai tiolase),
yang melangsungkan reaksi 3-ketoasil-KoA dengan molekul dari KoA-SH bebes untuk
membebaskan 2 karbon karboksilterminal dari asam lemak asalnya, sebagai
asetil-KoA, dan produk sisanya, yaitu aster KoA dari asam lemak semula
yang diperkecil dengan dua atom karbon
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Katabolisme
lemak berfungsi sebagai
Ø penyusun
struktur : membran sel dalam hal ini lipid berperansebagai barier untuk sel dan
mengatur aliran material-material.
Ø Sebagai
cadangan energi : lipid disimpan sebagai jaringan adipose
Ø Sebagai
hormone dan vitamin membantu regulasi proses-proses biologis.
Struktur
katabolisme terdiri dari:
Ø Asam–asam
lemak merupakan suatu rantai hidrokarbon yang mengandung satu gugus metal pada
salah satu ujungnya dan salah satu gugus asam atau karboksil.
Ø Turunan-turunan
asam lemak merupakan suatu komponen yang terbentuk dari satu atau lebih asam
lemak yang mengandung alcohol dan disebut ester.
Jumlah atp yang dihasilkan katabolisme lemak ialah 44 ATP dari glikolisis 8 atp dan
siklus krebs 36 atp.
DAFTAR
PUSTAKA
Riandari,
henny.2012.biologi.Solo:Global
Lestari,suwarti,
S.pd.2012.Buku Ajar Biologi.Solo:Putra
kertonatan
Alamat
Email
indobeta.com//13517/
id.answers.yahoo.com>Awal>SemuaKategori>Sains&Matematika>Biologi
9reeners.wordpress.com/katabolisme/
Widyagma.ac.id/pertanian/wp-conten
Tidak ada komentar:
Posting Komentar