Rabu, 17 Juni 2015

makna denotasi dan konotasi dalam komunikasi



MAKALAH
MAKNA DENOTASI dan KONOTASI DALAM KOMUNIKASI

DISUSUN OLEH :
G.A.Casly Simanullang
Visky monicha sp
Perwitasari
Fauzia azmi
Misra mondinawati
Jansen


Description: E:\Logo Fakultas Ilmu Kesehatan.jpg





PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
TAHUN 2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1      LATAR BELAKANG
Sebagai alat komunikasi verbal bahasa merupakan suatu system lambang bunyi yang arbitrer. Maksudnya tidak ada hubungan antara lambing sebagai hal yang menandai yang berwudud kata dengan benda atau konsep yang ditandai, yaitu referen dari kata tersebut.
Dalam ilmu linguistic terdapat cabang linguistic yang disebut semantic. Kata semantic dalam bahasa Indonesia (inggris: semantics) berasal dari bahasa yunani sema (kata benda) yang berarti “tanda” atau “lambing”. Kata kerjanya adalah semaino yang berarti “menandai” atau “melambangkan”.
Jadi dapat disimpulkkan bahwa semantic adalah cabang ilmu linguistic yang meneliti arti atau makna. Dalam ilmu semantic kita dapat menjumpai beberapa sub ilmu semantic, antara lain yaitu makna atau arti.
Makna atau arti hadir dalam tata bahasa (morfologi dan sintaksis) maupun leksikontik. Ada beberapa jenis makna antara lain: makna denotasi dan makna konotasi.
Pembedaan makna denotasi dan konotasi didasarkan pada ada atau tidak adanya “nilai rasa” pada sebuah kata.
Sebuah kata disebut mempunyai makna konotasi apabila kata itu mempunyai “nilai rasa”, baik positif maupun negative. Jika tidak memiliki nilai rasa maka tidak memiliki konotasi. Tetapi dapat juga dikatakan berkonotasi netral dan disebut juga makna tambahan.
Makna denotasi (sering juga disebut makna denotasional, makna konseptual, atau makna kognitif karena dilihat dari sudut lain) denotasi sering disebut sebagai “makna sebenarnya” biasa juga disebut makna dasar, makna asli, atau makna pusat.



1.2       RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan konotasi?
2.      Apa yang dimaksud dengan denotasi?




BAB II
ISI

2.1       PENGERTIAN
2.1.1                Denotasi
Denotasi cenderung digambarkan sebagai makna yang jelas atau makna yang sebenarnya dari sebuah tanda. Dalam tanda-tanda ilmu bahasa, makna denotasi merupakan apa yang dijelaskan dalam kamus. Bagi sejarawan seni Erwin Panofsky, “makna denotasi dari sebuah representasi visual image adalah gambaran image yang oleh semua pengamat dari berbagai budaya dan kurun waktu dapat dikenali. Meskipun sebagian definisi menimbulkan issue”.
Denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna lugas (objek), biasanya disebut makna konseptual yakni makna yang sesuai dengan hasil observasi menurut pengelihatan, pendengaran, penciuman, perasaan atau pengalaman yang terkait dengan informassi factual dan objektif.
Denotasi dapat merupakan sebagai kata yang memiliki arti sesuai dengan apa yang ada didalam kamus bahasa indonesia, yang dapat merupakan makna sesungguhnya atau makna yang sebenarnya dari apa yang tertulis dan dilihat.
Makna denotasi seringkali dijumpai dalam penulisan karya ilmiah agar apa yang disampaikan tidak menimbulkan penafsiranganda bagi pembaca dan dapat dengan mudah menangkap gagasan yang disampaikan penulis.





Contohnya :
1.      Adik makan nasi.
(Makan artinya memasukkan sesuatu kedalam mulut).
2.      Saya sedang membaca artikel sambil meminum kopi.
(membaca artikel maksudnya ialah membaca suatu artikel).
3.      Di daerah Thailand banyak terdapat arena mengadu domba.
( mengadu domba maksudnya adalah mengadukan domba).


2.1.2                Makna Denotasi Lazim
Makna denotasi lazim disebut:
1.      Makna konseptual yaitu makna yang sesuai dengan hasil
observasi atau pengamatan menurut pengelihatan, penciuman,
pendengaran, perasaan, atau pengalaman yang berhubungan
dengan informasi (data) factual dan objektif.
2.      Makna sebenarnya umpamanya, kata kursi yaitu tempat duduk
yang berkaki empat (makna sebenarnya)
3.      Makna lugas yaitu makna apa adanya, lugu, polos, makna
sebenarnya, bukan makna kias.


2.1.3                Pengertian Denotasi Menurut Para Ahli
1.      Fiske (2004:93), “Denotasi kadangkala dianggap sebagai
sebuah digital code yakni suatu kode dimana penanda maupun
petanda jelas terpisah dan konotasi sebagai analogue code yaitu
kode yang bekerja dalam suatu skala kontinyu”.
2.      Menurut Spradley dalam Pilliang (1999:20), “Makna denotasi
meliputi hal-hal yang ditunjuk oleh kata-kata (makna
referensial)”.
3.      Pilliang (1998:14) mengartikan makna denotasi adalah
hubungan eksplisit antara tanda dengan refernsi atau realitas dalam pertandaan tahap denotasi. Misalnya ada gambar manusia, binatang, pohon, rumah. Warnanya juga dicatat seperti merah, kuning, biru, putih, dan sebagainya.


2.1.4                Konotasi
Konotasi merupakan makna kiasan atau makna yang timbul setelah disusun dalam kalimat dengan mengandung nilai-nilai emosi tertentu.
Makna konotasi sering kali membingungkan para pembaca dalam menemukan makna dari suatu tulisan sehingga sangat jarang digunakan dalam penulisan karya ilmiiah.
Makna konotasi sering dijumpai dalam karya sastra, misalnya puisi, cerpen dan lain sebagainya. Makna konotasi dalam karya sastra membuat alur lebih hidup dan meningkatkan rasa ingin tahu pembaca.
Sebuah kata dapat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma masyarakat tersebut. Makna konotasi dapat juga berubah dari waktu kewaktu.
Dapat ditegaskan bahwa makna konotasi cenderung bersifat subjektif. Makna ini lebih banyak digunakan dalam situasi tidak formal (dalam pembicaraan kekeluargaan dan pergaulan).
Tanda konotasi lebih terbuka untuk beragam interpretasi dalam bentuk konotasi daripada denotasi.

Contoh:
1.      Jangan bermain dengan anak yang panjang tangan, sengsara.
(Berdasarkan kutipan diatas dapat dilihat yang termasuk contoh konotasi, yaitu “panjang tangan”. Pada contoh diatas termasuk konotasi karena “panjang tangan” memiliki makna yang tidak sebenarnya yaitu bermakna orang yang suka mencuri bukan bermakna tangannya yang berukuran panjang. Orang yang panjang tangan diibaratkan sebagai orang yang suka mengambil barang milik orang lain.)
2.      Saya mudah menangkap penjelasan pak guru (kata menangkap
berarti memahami bukan menangkap dalam artian sesungguhnya)
3.      Kesulitan akan menerpa bila kita tidak berusaha. (menerpa bias
berarti dating, bukan berarti dijatuhi).


2.1.5                Pembagian Makna Konotasi
Makna KONOTASI dibagi menjadi 2 yaitu : 
1.      Konotasi positif merupakan konotasi yang mengandung nilai
rasa lebih tinggi, baik, halus, sopan, dan menenangkan.
Contoh :
Bunga desa itu sudah menjadi karyawan bank
(kata bunga desa bermakna sesuatu yang dianggap cantik).
2.      Konotasi negative merupakan konotasi yang mengandung nilai
rasa rendah, jelek, kasar, kotor dan tidak sopan.
Contoh :
Dalam peristiwa itu, dia dijadikan kambing hitam
(kambing hitam bermakna orang yang dipersalahkan).


2.1.6                   Pengertian Konotasi Menurut Para Ahli
1.      Spradley dalam Pilliang (1999:20), “Konotatif meliputi semua
signifikansi sugestif dari simbol yang lebih dari pada arti referensialnya”.
2.      Menurut Pilliang (1998:17), “Makna konotatif meliputi aspek
makna yang berkaitan dengan perasaan dan emosi serta nilai-nilai kebudayaan dan ideologi”.
Contoh:
Gambar wajah orang tersenyum dapat diartikan sebagai suatu keramahan dan kebahagiaan. Tetapi sebaliknya, tersenyum bisa juga diartikan sebagai ekspresi penghinaan terhadap seseorang.



2.2       PERBANDINGAN KONOTASI dan DENOTASI
Makna konotatif dapat bersifat subjektif dalam pengertian bahwa ada pergeseran dari makna umum yaitu denotatif. Maka dari itu, Berger dalam Tinarbuko (2008) mencoba membandingkan antara konotasi dan denotasi
sebagai berikut:
KONOTASI
DENOTASI
Pemakaian figure
Literatur
Petanda
Penanda
Kesimpulan
Jelas
Member kesan pada makna
Menjabarkan
Dunia mitos
Dunia keberadaan atau eksisitensi

            Contoh :
            Meluap
§  Denotasi : banjir yang terjadi kemarin disebabkan oleh air sungai yang meluap tak mampu dikendalikan oleh tanggul yang ada disekitarnya.
§  Konotasi : kemarahan pak budi makin hari tambah meluap karena masalah yang diperbantahkan itu tidak pernah menemukan titik terangnya

Penuh
§  Denotasi : lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat pusat hiburan itu telah terisi penuh oleh pemukiman penduduk.
§  Konotasi : pekerjaan itu dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab

Naik
§  Denotasi : pak halim pergi ke makasar dengan naik mobil pribadi
§  Konotasi : naik turunnya harga barang sangat dipengaruhi oleh jumlah permintaan konsumen

Tumbuh
§  Denotasi : pohon mangga yang tumbuh di halaman rumah pak Ilham memiliki buah yang besar-besar
§  Konotasi : kondisi perekonomian Indonesia mulai tumbuh sejak beralihnya system pemerintahan ke era reformasi
Atas
§  Denotasi : di atas pohon yang rindang itu ada terdapat beberapa sarang burung hantu
§  Konotasi : irama yang muncul pada permukaan tembok itu ditimbulkan atas beberapa perpaduan warna

Hangus
§  Denotasi : bau hangus itu dihasilkan dari pembakaran sisa-sisa plastic dan kertas yang ada di tepi jalan itu
§  Konotasi : semua dana yang di anggarkan telah hangus akibat program kerja yang tidak tertata dengan rapi







BAB III
PENUTUP



1.1       KESIMPULAN

Denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna lugas (objek).
Makna denotasi seringkali dijumpai dalam penulisan karya ilmiah agar apa yang disampaikan tidak menimbulkan penafsiran ganda bagi pembaca dan dapat dengan mudah menangkap gagasan yang disampaikan penulis.
Konotasi merupakan makna kiasan atau makna yang timbul setelah disusun dalam kalimat dengan mengandung nilai-nilai emosi tertentu.
Makna konotasi sering dijumpai dalam karya sastra, misalnya puisi, cerpen dan lain sebagainya. Makna konotasi dalam karya sastra membuat alur lebih hidup dan meningkatkan rasa ingin tahu pembaca.



1.2       SARAN
Baiknya dalam penggunaan bahasa ataupun artikel haruslah menggunakan kata yang baku, yang dapat dimengerti orang lain sehingga tidak memiliki persepsi yang banyak.
 


DAFTAR PUSTAKA

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar