MAKALAH
MAKNA DENOTASI dan KONOTASI DALAM
KOMUNIKASI
DISUSUN OLEH :
G.A.Casly
Simanullang
Visky monicha sp
Perwitasari
Fauzia azmi
Misra
mondinawati
Jansen
PROGRAM STUDI ILMU
KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI
MUTIARA INDONESIA
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sebagai alat komunikasi verbal bahasa merupakan
suatu system lambang bunyi yang arbitrer. Maksudnya tidak ada hubungan antara
lambing sebagai hal yang menandai yang berwudud kata dengan benda atau konsep
yang ditandai, yaitu referen dari kata tersebut.
Dalam ilmu linguistic terdapat cabang linguistic
yang disebut semantic. Kata semantic dalam bahasa Indonesia (inggris:
semantics) berasal dari bahasa yunani sema (kata benda) yang berarti “tanda”
atau “lambing”. Kata kerjanya adalah semaino yang berarti “menandai” atau
“melambangkan”.
Jadi dapat disimpulkkan bahwa semantic adalah cabang
ilmu linguistic yang meneliti arti atau makna. Dalam ilmu semantic kita dapat
menjumpai beberapa sub ilmu semantic, antara lain yaitu makna atau arti.
Makna atau arti hadir dalam tata bahasa (morfologi
dan sintaksis) maupun leksikontik. Ada beberapa jenis makna antara lain: makna
denotasi dan makna konotasi.
Pembedaan makna denotasi dan konotasi didasarkan
pada ada atau tidak adanya “nilai rasa” pada sebuah kata.
Sebuah kata disebut mempunyai makna konotasi apabila
kata itu mempunyai “nilai rasa”, baik positif maupun negative. Jika tidak
memiliki nilai rasa maka tidak memiliki konotasi. Tetapi dapat juga dikatakan
berkonotasi netral dan disebut juga makna tambahan.
Makna denotasi (sering juga disebut makna
denotasional, makna konseptual, atau makna kognitif karena dilihat dari sudut
lain) denotasi sering disebut sebagai “makna sebenarnya” biasa juga disebut
makna dasar, makna asli, atau makna pusat.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan konotasi?
2. Apa
yang dimaksud dengan denotasi?
BAB
II
ISI
2.1
PENGERTIAN
2.1.1
Denotasi
Denotasi
cenderung digambarkan sebagai makna yang jelas atau makna yang sebenarnya dari
sebuah tanda. Dalam tanda-tanda ilmu bahasa, makna denotasi merupakan apa yang
dijelaskan dalam kamus. Bagi sejarawan seni Erwin Panofsky, “makna
denotasi dari sebuah representasi visual image adalah gambaran image yang
oleh semua pengamat dari berbagai budaya dan kurun waktu dapat dikenali.
Meskipun sebagian definisi menimbulkan issue”.
Denotasi merupakan makna kata yang
sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna lugas (objek),
biasanya disebut makna konseptual yakni makna yang sesuai dengan hasil
observasi menurut pengelihatan, pendengaran, penciuman, perasaan atau
pengalaman yang terkait dengan informassi factual dan objektif.
Denotasi
dapat merupakan sebagai kata yang memiliki arti sesuai dengan apa yang ada
didalam kamus bahasa indonesia, yang dapat merupakan makna sesungguhnya atau
makna yang sebenarnya dari apa yang tertulis dan dilihat.
Makna denotasi seringkali dijumpai dalam penulisan
karya ilmiah agar apa yang disampaikan tidak menimbulkan penafsiranganda bagi
pembaca dan dapat dengan mudah menangkap gagasan yang disampaikan penulis.
Contohnya
:
1. Adik
makan nasi.
(Makan artinya memasukkan sesuatu kedalam mulut).
2. Saya
sedang membaca artikel sambil meminum kopi.
(membaca artikel maksudnya ialah membaca suatu
artikel).
3. Di
daerah Thailand banyak terdapat arena mengadu domba.
( mengadu domba maksudnya adalah mengadukan domba).
2.1.2
Makna
Denotasi Lazim
Makna denotasi lazim disebut:
1. Makna
konseptual yaitu makna yang sesuai dengan hasil
observasi atau
pengamatan menurut pengelihatan, penciuman,
pendengaran, perasaan,
atau pengalaman yang berhubungan
dengan informasi
(data) factual dan objektif.
2. Makna
sebenarnya umpamanya, kata kursi yaitu tempat duduk
yang berkaki
empat (makna sebenarnya)
3. Makna
lugas yaitu makna apa adanya, lugu, polos, makna
sebenarnya, bukan
makna kias.
2.1.3
Pengertian
Denotasi Menurut Para Ahli
1. Fiske
(2004:93), “Denotasi kadangkala dianggap sebagai
sebuah digital code yakni suatu
kode dimana penanda maupun
petanda jelas terpisah dan konotasi
sebagai analogue code yaitu
kode yang bekerja dalam suatu skala
kontinyu”.
2. Menurut
Spradley dalam Pilliang (1999:20), “Makna denotasi
meliputi hal-hal yang ditunjuk oleh
kata-kata (makna
referensial)”.
3. Pilliang
(1998:14) mengartikan makna denotasi adalah
hubungan
eksplisit antara tanda dengan refernsi atau realitas dalam pertandaan tahap
denotasi. Misalnya ada gambar manusia, binatang, pohon, rumah. Warnanya juga
dicatat seperti merah, kuning, biru, putih, dan sebagainya.
2.1.4
Konotasi
Konotasi merupakan makna kiasan atau makna yang
timbul setelah disusun dalam kalimat dengan mengandung nilai-nilai emosi
tertentu.
Makna konotasi sering kali membingungkan para
pembaca dalam menemukan makna dari suatu tulisan sehingga sangat jarang
digunakan dalam penulisan karya ilmiiah.
Makna konotasi sering dijumpai dalam karya sastra,
misalnya puisi, cerpen dan lain sebagainya. Makna konotasi dalam karya sastra
membuat alur lebih hidup dan meningkatkan rasa ingin tahu pembaca.
Sebuah kata dapat berbeda dari satu masyarakat ke
masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma masyarakat tersebut.
Makna konotasi dapat juga berubah dari waktu kewaktu.
Dapat ditegaskan bahwa makna konotasi cenderung
bersifat subjektif. Makna ini lebih banyak digunakan dalam situasi tidak formal
(dalam pembicaraan kekeluargaan dan pergaulan).
Tanda
konotasi lebih terbuka untuk beragam interpretasi dalam bentuk konotasi
daripada denotasi.
Contoh:
1. Jangan
bermain dengan anak yang panjang tangan, sengsara.
(Berdasarkan kutipan diatas dapat
dilihat yang termasuk contoh konotasi, yaitu “panjang tangan”. Pada contoh
diatas termasuk konotasi karena “panjang tangan” memiliki makna yang tidak
sebenarnya yaitu bermakna orang yang suka mencuri bukan bermakna tangannya yang
berukuran panjang. Orang yang panjang tangan diibaratkan sebagai orang yang
suka mengambil barang milik orang lain.)
2. Saya
mudah menangkap penjelasan pak guru (kata menangkap
berarti memahami bukan menangkap
dalam artian sesungguhnya)
3. Kesulitan
akan menerpa bila kita tidak berusaha. (menerpa bias
berarti dating,
bukan berarti dijatuhi).
2.1.5
Pembagian
Makna Konotasi
Makna
KONOTASI dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Konotasi
positif merupakan konotasi yang mengandung nilai
rasa lebih
tinggi, baik, halus, sopan, dan menenangkan.
Contoh :
Bunga desa itu
sudah menjadi karyawan bank
(kata bunga desa
bermakna sesuatu yang dianggap cantik).
2. Konotasi
negative merupakan konotasi yang mengandung nilai
rasa rendah,
jelek, kasar, kotor dan tidak sopan.
Contoh :
Dalam peristiwa
itu, dia dijadikan kambing hitam
(kambing hitam
bermakna orang yang dipersalahkan).
2.1.6
Pengertian
Konotasi Menurut Para Ahli
1.
Spradley dalam Pilliang (1999:20),
“Konotatif meliputi semua
signifikansi
sugestif dari simbol yang lebih dari pada arti referensialnya”.
2.
Menurut Pilliang (1998:17), “Makna
konotatif meliputi aspek
makna
yang berkaitan dengan perasaan dan emosi serta nilai-nilai kebudayaan dan
ideologi”.
Contoh:
Gambar wajah orang tersenyum dapat
diartikan sebagai suatu keramahan dan kebahagiaan. Tetapi sebaliknya, tersenyum
bisa juga diartikan sebagai ekspresi penghinaan terhadap seseorang.
2.2 PERBANDINGAN
KONOTASI dan DENOTASI
Makna konotatif
dapat bersifat subjektif dalam pengertian bahwa ada pergeseran dari makna umum
yaitu denotatif. Maka dari itu, Berger dalam Tinarbuko (2008) mencoba
membandingkan antara konotasi dan denotasi
sebagai berikut:
KONOTASI
|
DENOTASI
|
Pemakaian figure
|
Literatur
|
Petanda
|
Penanda
|
Kesimpulan
|
Jelas
|
Member kesan
pada makna
|
Menjabarkan
|
Dunia mitos
|
Dunia
keberadaan atau eksisitensi
|
Contoh :
Meluap
§ Denotasi
: banjir yang terjadi kemarin disebabkan oleh air sungai yang meluap tak mampu dikendalikan oleh
tanggul yang ada disekitarnya.
§ Konotasi
: kemarahan pak budi makin hari tambah meluap
karena masalah yang diperbantahkan itu tidak pernah menemukan titik terangnya
Penuh
§ Denotasi
: lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat pusat hiburan itu telah terisi penuh oleh pemukiman penduduk.
§ Konotasi
: pekerjaan itu dilakukan dengan penuh
rasa tanggung jawab
Naik
§ Denotasi
: pak halim pergi ke makasar dengan naik
mobil pribadi
§ Konotasi
: naik turunnya harga barang sangat
dipengaruhi oleh jumlah permintaan konsumen
Tumbuh
§ Denotasi
: pohon mangga yang tumbuh di
halaman rumah pak Ilham memiliki buah yang besar-besar
§ Konotasi
: kondisi perekonomian Indonesia mulai tumbuh
sejak beralihnya system pemerintahan ke era reformasi
Atas
§ Denotasi
: di atas pohon yang rindang itu ada
terdapat beberapa sarang burung hantu
§ Konotasi
: irama yang muncul pada permukaan tembok itu ditimbulkan atas beberapa perpaduan warna
Hangus
§ Denotasi
: bau hangus itu dihasilkan dari
pembakaran sisa-sisa plastic dan kertas yang ada di tepi jalan itu
§ Konotasi
: semua dana yang di anggarkan telah hangus
akibat program kerja yang tidak tertata dengan rapi
BAB
III
PENUTUP
1.1
KESIMPULAN
Denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan
makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna lugas (objek).
Makna denotasi seringkali dijumpai dalam penulisan
karya ilmiah agar apa yang disampaikan tidak menimbulkan penafsiran ganda bagi
pembaca dan dapat dengan mudah menangkap gagasan yang disampaikan penulis.
Konotasi merupakan makna kiasan atau makna yang
timbul setelah disusun dalam kalimat dengan mengandung nilai-nilai emosi
tertentu.
Makna konotasi sering dijumpai dalam karya sastra,
misalnya puisi, cerpen dan lain sebagainya. Makna konotasi dalam karya sastra
membuat alur lebih hidup dan meningkatkan rasa ingin tahu pembaca.
1.2 SARAN
Baiknya
dalam penggunaan bahasa ataupun artikel haruslah menggunakan kata yang baku,
yang dapat dimengerti orang lain sehingga tidak memiliki persepsi yang banyak.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar