BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah
oksigen, merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun
makhluk hidup lainnya. Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen,
merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup
lainnya. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 %
Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 % Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya
terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2). Udara
dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila
komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan
gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka
dikatakan udara sudah mengalami pencemaran/ terpolusi Akibat aktifitas perubahan manusia terhadap
udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan kualitas ini dapat berupa
perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan kimiawi,
dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang
terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
Hidrocarbon?
2.
Klasifikasi
hidrokarbon!
3.
Dari mana saja
sumber pencemaran Hidrokarbon?
4.
Bagaimana
karakteristik Hidrokarbon?
5.
Bagaimana dampak
pencemaran Hidrokarbon?
BAB II
ISI
2.1
Defenisi
Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan segolongan
senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai minyak bumi. Indonesia banyak
menghasilkan minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, diolah menjadi
bahan bakar motor, minyak pelumas dan aspal.
Hidrokarbon adalah
sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C)
dan atom hidrogen (H).
Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang
berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian
dari hidrokarbon alifatik.
Hidrokarbon adalah pencemar udara yang dapat berupa
gas, cairan, maupun padatan. Dinamakan hidrokarbon karena penyusun utamanya
adalah atom karbon dan atom hidrogen yang dapat terikat (tersusun) (AnonymousA,
2011). Hidrokarbon merupakan teknologi umum yang digunakan untuk beberapa
senyawa organik yang diemisikan bila bahan bakar minyak dibakar. Sumber
langsung dapat berasal dari berbagai aktivitas perminyakan yang ada, seperti
ladang minyak, gas bumi. Umumnya hidrokarbon terdiri atas metana, etana, dan
turunan senyawa-senyawa lainnya. Hidrokarbon dinyatakan sebagai hidrokarbon
total (THC) dan konsentrasinya dinyatakan dalam rata-rata puncak 3 jam
(dari jam 06.00-09.00) (Anonymous A,
2011).
Hidrokarbon (HC), walaupun ada berbagai nama untuk
polutan ini, mulai dari "gas organik reaktif" sampai "senyawa
organik yang mudah menguap", tetapi semua nama tersebut mengacu pada
ribuan polutan yang terdapat dalam bensin yang tak terbakar, cairan pencuci
kering, zat pelarut untuk industri, dan berbagai jenis kombinasi lain dari
hidrogen dengan karbon. Banyak jenis hidrokarbon berbahaya secara
sendiri-sendiri: benzene, suatu konstituen dari gasolin, misalnya, dapat
menimbulkan leukemia. Jenis-jenis lain bereaksi dengan oksida-oksida nitrogen
dalam cahaya matahari, dan menimbulkan asap kabut atau ozon.
Hirdrokarbon
merupakan bahan bakar
yang tidak terbakar
dan bersifat toksik, apabila konsentrasi HC yang terserap tubuh tinggi dan
tercampur dengan bahan
pencemar lainnya maka
sifat toksiknya akan meningkat.
Toksisitas
Senyawa Hidrokarbon (HC)
Senyawa
HC
|
Konsentrasi
(ppm)
|
Pengaruhnya
terhadap tubuh
|
Benzena
|
100
|
Iritasi terhadap mukosa
|
3.000
|
Lemas (0,5 – 1 jam)
|
|
7.500
|
Paralysys (0,5 – 1 jam)
|
|
20.000
|
Kematian (5 – 10 menit)
|
|
Toluene
|
200
|
Pusing, lemas, pandangan kabur
setelah 8 jam
|
600
|
Gangguan saraf dan dapat
diikuti kematian setelah kontak dalam
waktu yang lama
|
2.2
Klasifikasi
Hidrokarbon
Klasifikasi
hidrokarbon merupakan senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen.
Sedangkan senyawa karbon lainnya dapat dipandang sebagai turunan dari
hidrokarbon. Hidrokarbon masih dapat dibagi menjadi dua kelompok utama:
hidrokarbon alifatik, termasuk di dalamnya adalah yang berantai lurus, yang
berantai cabang, dan rantai melingkar, dan kelompok kedua, hidrokarbon aromatik
yang mengandung cincin atom karbon yang sangat stabil.
Hidrokarbon alifatik masih dapat dibagi menjadi dua
kelompok berdasarkan kelipatan ikatan karbon-karbon; hidrokarbon jenuh yang
mengandung ikatan tunggal karbon-karbon; dan hidrokarbon tak jenuh yang
mengandung paling sedikit satu ikatan rangkap dua karbon-karbon atau ikatan
rangkap tiga
JENIS
|
RANTAI
KARBON
|
RUMUS
MOLEKUL
|
TITIK
DIDIH
|
TITIK
LEBUR
|
WUJUD
|
KEGUNAAN
|
METANA
|
C1
|
CH4
|
-161-
|
-153
|
Gas
|
Bahan
bakar,carbon hitam,gasoline
|
ETANA
|
C2
|
C2H6
|
-88
|
-183,3
|
Gas
|
Bahan
kimia
|
PROPANA
|
C3
|
C3H8
|
-46
|
-189,7
|
Gas
|
Bahan
bakar pemantik api, pemanggang
|
BUTANA
|
C4
|
C4H10
|
-1
|
-138,40
|
Gas
|
Bahan
bakar pemantik,pemanggang
|
PENTANA
|
C5
|
C5H12
|
36,1
|
129,7
|
Cair
|
Pelarut,pendingin
|
HEXSANA
|
C6
|
C6H14
|
69,7
|
-95,3
|
Cair
|
Bahan
bakar motor
|
HEPTANA
|
C7
|
C7H16
|
98,4
|
-90,6
|
Cair
|
Pelarut
|
OKTANA
|
C8
|
C8H18
|
125,7
|
-56,8
|
Cair
|
Pelarut
|
NONANA
|
C9
|
C9H20
|
150,8
|
-53,5
|
Cair
|
Pelarut
|
DECANA
|
C10
|
C10H22
|
174,1
|
-29,7
|
Cair
|
Pelarut
|
KEROSEN
|
C12-C16
|
200-315
|
Cair
|
Bahan
bakar kompor,disel ,dsb
|
||
BAHAN
BAKAR MINYAK
|
C15C18
|
Sampai
357
|
Cair
|
|||
MINYAK
PELUMAS
|
C16 C20
|
350dst
|
Cair
|
|||
PELUMAS
(GEMUK)
|
C20
|
Semisolid
|
||||
FARAFFIN-LILIN
|
C26
|
Solid
|
||||
TER
|
C26
|
Residu
|
||||
MINYAK
TANAH
KOKAS
|
C26
|
residu
|
2.3
Sumber
Pencemaran Hidrokarbon
Industri pengolahan minyak dan petrokimia
mengemisikan hidrokarbon dalam jumlah
yang besar. Aktivitas alam sendiri juga mengemisikan hidrokarbon yang membentuk
konsentrasi alami hidrokarbon di atmosfer. Sumber-sumber yang tergolong alami
adalah lautan, rawa dan hutan, dimana sebagian terbesar merupakan produk
metabolisme biologis.
Hidrokarbon
terdiri dari elemen hidrogen dan karbon. HC dapat berbentuk gas, cairan maupun
padatan. Semakin tinggi jumlah atom karbon pembentuk HC, maka molekul HC
cenderung berbentuk padatan. HC yang berupa gas akan tercampur dengan gas-gas
hasil buangan lainnya. Sedangkan bila berupa cair maka HC akan membentuk
semacam kabut minyak, bila berbentuk padatan akan membentuk asap yang pekat dan
akhirnya menggumpal menjadi debu (Depkes).
Hidrokarbon juga merupakan pencemar utama yang
diemisikan oleh kendaraan bermotor dari lalu lintas di dalam perkotaan. Di
beberapa kota besar, sumber ini merupakan sumber hidrokarbon yang paling
dominan, sebagai pencemar primer dan yang memberikan kontribusi terbesar dalam
pencemaran oksidan fotokimia. Sumber pencemaran hidrokarbon dapat dilihat pada
tabel dibawah ini (Anonymous A, 2011).:
Sumber
Pencemaran
|
% Bagian
|
% Total
|
Transportasi
|
|
51.9
|
Mobil
bensin
|
47.5
|
|
Mobil
diesel
|
1.3
|
|
Pesawat
terbang
|
0.9
|
|
Kapal
laut
|
0.9
|
|
Kereta
api
|
0.3
|
|
Sepeda
motor, dll
|
1.0
|
|
Pembakaran Stasioner
|
|
2.2
|
Minyak
|
0.6
|
|
Batu
bara
|
0.3
|
|
Gas
alam
|
0.0
|
|
Kayu
|
1.3
|
|
Proses
Industri
|
|
14.4
|
Pembuangan
Limbah
|
|
5.0
|
Padat
|
|
26.5
|
Lain-lain
Sumber
|
6.9
|
|
Kebakaran
hutan
|
0.6
|
|
Pembakaran
batubara sisa
|
5.3
|
|
Pembakaran
limbah
|
9.7
|
|
Pertanian
|
3.7
|
|
Penguapan
solver organic
|
0.3
|
|
Pemasaran
bahan bakar
|
|
|
Lain-lain
|
|
|
Total
|
100.0
|
100.0
|
2.4
Karakteristik
Hidrokarbon
Struktur Hidrokarban (HC) terdiri dari elemen hidrogen
dan korbon dan sifat fisik HC dipengaruhi oleh jumlah atom karbon yang menyusun
molekul HC. HC adalah bahan pencemar udara yang dapat berbentuk gas, cairan
maupun padatan. Semakin tinggi jumlah atom karbon, unsur ini akan cenderung
berbentuk padatan. Hidrokarbon dengan kandungan unsur C antara 1-4 atom karbon
akan berbentuk gas pada suhu kamar, sedangkan kandungan karbon diatas 5 akan
berbentuk cairan dan padatan.
HC yang berupa gas akan tercampur dengan gas-gas hasil
buangan lainnya. Sedangkan bila berupa cair maka HC akan membentuk semacam
kabut minyak, bila berbentuk padatan akan membentuk asap yang pekat dan
akhirnya menggumpal menjadi debu. Berdasarkan struktur molekulnya, hidrokarbon
dapat dibedakan dalam 3 kelompok yaitu hidrokarban alifalik, hidrokarbon
aromatik dan hidrokarbon alisiklis. Molekul hidrokarbon alifalik tidak mengandung
cincin atom karbon dan semua atom karbon tersusun dalam bentuk rantai lurus
atau bercabang.
Hidrokarbon (HC), walaupun ada berbagai nama untuk
polutan ini, mulai dari “gas organik reaktif” sampai “senyawa organik yang
mudah menguap”, tetapi semua nama tersebut mengacu pada ribuan polutan yang
terdapat dalam bensin yang tak terbakar, cairan pencuci kering, zat pelarut
untuk industri, dan berbagai jenis kombinasi lain dari hidrogen dengan karbon.
Banyak jenis hidrokarbon berbahaya secara sendiri-sendiri: benzene, suatu
konstituen dari gasolin, misalnya, dapat menimbulkan leukemia. Jenis-jenis lain
bereaksi dengan oksida-oksida nitrogen dalam cahaya matahari, dan menimbulkan
asap kabut atau ozon.
Hdrokarbon merupakan
teknologi umum yang digunakan untuk beberapa senyawa organic yang diemisikan
bila bahan bakar minyak dibakar. Sumber langsung dapat berasal dari berbagai
aktivitas perminyakan yang ada, seperti ladang minyak, gas bumi geothermal.
Umumnya hidrokarbon terdiri atas methana, ethan dan turunan-turunan senyawa
alifatik dan aromatic. Hidrokarbon dinyatakan dengan hidrokarbon total
(THC).
Senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi
berupa benzena, toluena, ethylbenzena, dan isomer xylena, dikenal sebagai BTEX,
merupakan komponen utama dalam minyak bumi, bersifat mutagenik dan karsinogenik
pada manusia. Senyawa ini bersifat rekalsitran, yang artinya sulit mengalami
perombakan di alam, baik di air maupun di darat.
2.5
Dampak
Pencemaran Hidrokarbon
Pencemaran udara oleh hidrokarbon (HC) dapat berasal
dari HC yang berupa gas, cair, dan padat. Apabila HC berupa gas maka akan
tercampur bersama bahan pencemar lainnya. Apabila HC berupa cairan maka HC
tersebut akan membentuk kabut minyak (droplet) yang
keberadaannya di udara akan sangat mengganggu lingkungan. Sedangkan bahan
pencemar HC yang berupa padatan maka udara akan tampak seperti asap hitam.
Jika pencemaran udara oleh HC juga disertai
dengan bahan pencemar NOx maka dengan oksigen bebas yang ada di
udara akan membentuk Peroxy Acetyl Nirates (PAN). Selanjutnya PAN ini
bersama-sama dengan CO, Ozon akan membentuk kabut foto kimia yang dapat merusak
tanaman.
Hidrokarbon dalam jumlah sedikit tidak begitu
membahayakan kesehatan manusia, meskipun HC juga bersifat toksik. Namun, jika
HC berada di udara dalam jumlah banyak dan tercampur dengan bahan pencemar lain
maka sifat toksiknya akan meningkat. Sifat toksik HC akan lebih tinggi jika
berupa bahan pencemar gas, cairan, dan padatan. Hal ini dikarenakan padatan dan
cairan akan membentuk ikatan-ikatan baru dengan bahan pencemar lainnya. Ikatan
baru ini sering disebut dengan Polycyclic Aromatic Hydrocarbon yang
disingkat PAH. Pada umumnya PAH ini merangsang terbentuknya sel-sel kanker
apabila terhisap masuk ke dalam paru-paru. PAH yang bersifat karsinogenik ini
banyak terdapat di daerah industri dan daerah yang padat lalu-lintasnya. Sumber
timbulnya PAH adalah gas buangan hasil pembakaran bahan bakar fosil.
Toksisitas HC tergantung pada senyawa
penyusun HC tersebut. Pada umumnya senyawa aromatik seperti benzena dan
toluena, lebih beracun dari pada HC alifatik maupun HC alisiklik. Dalam keadaan
gas, HC dapat menyebabkan iritasi pada membran mukosa. Apabila terhisap ke
dalam paru-paru dapat menimulkan luka dibagian dalam dan menimbulkan infeksi.
Senyawa HC
|
Konsentrasi (ppm)
|
Pengaruh terhadap tubuh
|
Benzena
|
100
|
Iritasi terhadap mukosa
|
3.000
|
Lemas (0,5-1 jam)
|
|
7.500
|
Paralysys (0,5-1 jam)
|
|
20.000
|
Kematian (5-10 menit)
|
|
Toluena
|
200
|
Pusing, lemah, pandangan kabur setelah 8
jam
|
600
|
Gangguan syaraf dan dapat diikuti kematian
setelah kontak dalam waktu yang lama
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang paling sederhana
2.
Hidrokarbon alifatik adalah hidrokarbon rantai terbuka sedangkan hidrokarbon aromatic berikatan konjugat, yaitu ikatan
tunggal dan rangkap yang tersusun selang seling.
3.
Hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan tunggal disebut hidrokarbon jenuh,
sedangkan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap 2 dan 3. disebut
hidrokarbon tak jenuh.
3.2 Saran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar