Rabu, 18 November 2015

Hidrocarbon

BAB I
PENDAHULUAN



1.1            Latar Belakang
Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 % Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah mengalami pencemaran/ terpolusi  Akibat aktifitas perubahan manusia terhadap udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara.


1.2   Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Hidrocarbon?
2.      Klasifikasi hidrokarbon!
3.      Dari mana saja sumber pencemaran Hidrokarbon?
4.      Bagaimana karakteristik Hidrokarbon?
5.      Bagaimana dampak pencemaran Hidrokarbon?



BAB II
ISI



2.1            Defenisi Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan segolongan senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, diolah menjadi bahan bakar motor, minyak pelumas dan aspal.
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.
Hidrokarbon adalah pencemar udara yang dapat berupa gas, cairan, maupun padatan. Dinamakan hidrokarbon karena penyusun utamanya adalah atom karbon dan atom hidrogen yang dapat terikat (tersusun) (AnonymousA, 2011). Hidrokarbon merupakan teknologi umum yang digunakan untuk beberapa senyawa organik yang diemisikan bila bahan bakar minyak dibakar. Sumber langsung dapat berasal dari berbagai aktivitas perminyakan yang ada, seperti ladang minyak, gas bumi. Umumnya hidrokarbon terdiri atas metana, etana, dan turunan senyawa-senyawa lainnya. Hidrokarbon dinyatakan sebagai hidrokarbon total (THC) dan konsentrasinya dinyatakan dalam rata-rata puncak 3 jam (dari  jam 06.00-09.00) (Anonymous A, 2011).
Hidrokarbon (HC), walaupun ada berbagai nama untuk polutan ini, mulai dari "gas organik reaktif" sampai "senyawa organik yang mudah menguap", tetapi semua nama tersebut mengacu pada ribuan polutan yang terdapat dalam bensin yang tak terbakar, cairan pencuci kering, zat pelarut untuk industri, dan berbagai jenis kombinasi lain dari hidrogen dengan karbon. Banyak jenis hidrokarbon berbahaya secara sendiri-sendiri: benzene, suatu konstituen dari gasolin, misalnya, dapat menimbulkan leukemia. Jenis-jenis lain bereaksi dengan oksida-oksida nitrogen dalam cahaya matahari, dan menimbulkan asap kabut atau ozon.
Hirdrokarbon  merupakan  bahan  bakar  yang  tidak  terbakar  dan bersifat toksik, apabila konsentrasi HC yang terserap tubuh tinggi dan tercampur  dengan  bahan  pencemar  lainnya  maka  sifat  toksiknya  akan meningkat.

Toksisitas Senyawa Hidrokarbon (HC)
Senyawa HC
Konsentrasi (ppm)
Pengaruhnya terhadap tubuh
Benzena
100
Iritasi terhadap mukosa
3.000
Lemas (0,5 – 1 jam)
7.500
Paralysys (0,5 – 1 jam)
20.000
Kematian (5 – 10 menit)
Toluene
200
Pusing, lemas, pandangan kabur
setelah 8 jam
600
Gangguan saraf dan dapat
diikuti kematian setelah kontak dalam waktu yang lama


2.2            Klasifikasi Hidrokarbon
Klasifikasi hidrokarbon merupakan senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen. Sedangkan senyawa karbon lainnya dapat dipandang sebagai turunan dari hidrokarbon. Hidrokarbon masih dapat dibagi menjadi dua kelompok utama: hidrokarbon alifatik, termasuk di dalamnya adalah yang berantai lurus, yang berantai cabang, dan rantai melingkar, dan kelompok kedua, hidrokarbon aromatik yang mengandung cincin atom karbon yang sangat stabil.
Hidrokarbon alifatik masih dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan kelipatan ikatan karbon-karbon; hidrokarbon jenuh yang mengandung ikatan tunggal karbon-karbon; dan hidrokarbon tak jenuh yang mengandung paling sedikit satu ikatan rangkap dua karbon-karbon atau ikatan rangkap tiga
JENIS
RANTAI
KARBON
RUMUS
MOLEKUL
TITIK
DIDIH
TITIK
LEBUR
WUJUD
KEGUNAAN
METANA
C1
CH4
-161-
-153
Gas
Bahan bakar,carbon hitam,gasoline
ETANA
C2
C2H6
-88
-183,3
Gas
Bahan kimia
PROPANA
C3
C3H8
-46
-189,7
Gas
Bahan bakar pemantik api, pemanggang
BUTANA
C4
C4H10
-1
-138,40
Gas
Bahan bakar pemantik,pemanggang
PENTANA
C5
C5H12
36,1
129,7
Cair
Pelarut,pendingin
HEXSANA
C6
C6H14
69,7
-95,3
Cair
Bahan bakar motor
HEPTANA
C7
C7H16
98,4
-90,6
Cair
Pelarut
OKTANA
C8
C8H18
125,7
-56,8
Cair
Pelarut
NONANA
C9
C9H20
150,8
-53,5
Cair
Pelarut
DECANA
C10
C10H22
174,1
-29,7
Cair
Pelarut
KEROSEN
C12-C16
200-315
Cair
Bahan bakar kompor,disel ,dsb
BAHAN BAKAR MINYAK
C15C18
Sampai 357
Cair
MINYAK PELUMAS
C16 C20
350dst
Cair
PELUMAS (GEMUK)
C20
Semisolid
FARAFFIN-LILIN
C26
Solid
TER
C26
Residu
MINYAK TANAH
KOKAS
C26
residu


2.3              Sumber Pencemaran Hidrokarbon
Industri pengolahan minyak dan petrokimia mengemisikan hidrokarbon dalam  jumlah yang besar. Aktivitas alam sendiri juga mengemisikan hidrokarbon yang membentuk konsentrasi alami hidrokarbon di atmosfer. Sumber-sumber yang tergolong alami adalah lautan, rawa dan hutan, dimana sebagian terbesar merupakan produk metabolisme biologis.
Hidrokarbon terdiri dari elemen hidrogen dan karbon. HC dapat berbentuk gas, cairan maupun padatan. Semakin tinggi jumlah atom karbon pembentuk HC, maka molekul HC cenderung berbentuk padatan. HC yang berupa gas akan tercampur dengan gas-gas hasil buangan lainnya. Sedangkan bila berupa cair maka HC akan membentuk semacam kabut minyak, bila berbentuk padatan akan membentuk asap yang pekat dan akhirnya menggumpal menjadi debu (Depkes).
Hidrokarbon juga merupakan pencemar utama yang diemisikan oleh kendaraan bermotor dari lalu lintas di dalam perkotaan. Di beberapa kota besar, sumber ini merupakan sumber hidrokarbon yang paling dominan, sebagai pencemar primer dan yang memberikan kontribusi terbesar dalam pencemaran oksidan fotokimia. Sumber pencemaran hidrokarbon dapat dilihat pada tabel dibawah ini (Anonymous A, 2011).:

Sumber Pencemaran
% Bagian
% Total
Transportasi

51.9
Mobil bensin
47.5






Mobil diesel
1.3
Pesawat terbang
0.9
Kapal laut
0.9
Kereta api
0.3
Sepeda motor, dll
1.0
Pembakaran Stasioner

2.2
Minyak
0.6





Batu bara
0.3
Gas alam
0.0
Kayu
1.3
Proses Industri

14.4
Pembuangan Limbah

5.0
Padat

26.5
Lain-lain Sumber
6.9

Kebakaran hutan
0.6
Pembakaran batubara sisa
5.3
Pembakaran limbah
9.7
Pertanian
3.7
Penguapan solver organic
0.3
Pemasaran bahan bakar

Lain-lain

Total
100.0
100.0

2.4            Karakteristik Hidrokarbon
Struktur Hidrokarban (HC) terdiri dari elemen hidrogen dan korbon dan sifat fisik HC dipengaruhi oleh jumlah atom karbon yang menyusun molekul HC. HC adalah bahan pencemar udara yang dapat berbentuk gas, cairan maupun padatan. Semakin tinggi jumlah atom karbon, unsur ini akan cenderung berbentuk padatan. Hidrokarbon dengan kandungan unsur C antara 1-4 atom karbon akan berbentuk gas pada suhu kamar, sedangkan kandungan karbon diatas 5 akan berbentuk cairan dan padatan.
HC yang berupa gas akan tercampur dengan gas-gas hasil buangan lainnya. Sedangkan bila berupa cair maka HC akan membentuk semacam kabut minyak, bila berbentuk padatan akan membentuk asap yang pekat dan akhirnya menggumpal menjadi debu. Berdasarkan struktur molekulnya, hidrokarbon dapat dibedakan dalam 3 kelompok yaitu hidrokarban alifalik, hidrokarbon aromatik dan hidrokarbon alisiklis. Molekul hidrokarbon alifalik tidak mengandung cincin atom karbon dan semua atom karbon tersusun dalam bentuk rantai lurus atau bercabang.
Hidrokarbon (HC), walaupun ada berbagai nama untuk polutan ini, mulai dari “gas organik reaktif” sampai “senyawa organik yang mudah menguap”, tetapi semua nama tersebut mengacu pada ribuan polutan yang terdapat dalam bensin yang tak terbakar, cairan pencuci kering, zat pelarut untuk industri, dan berbagai jenis kombinasi lain dari hidrogen dengan karbon. Banyak jenis hidrokarbon berbahaya secara sendiri-sendiri: benzene, suatu konstituen dari gasolin, misalnya, dapat menimbulkan leukemia. Jenis-jenis lain bereaksi dengan oksida-oksida nitrogen dalam cahaya matahari, dan menimbulkan asap kabut atau ozon.
Hdrokarbon merupakan teknologi umum yang digunakan untuk beberapa senyawa organic yang diemisikan bila bahan bakar minyak dibakar. Sumber langsung dapat berasal dari berbagai aktivitas perminyakan yang ada, seperti ladang minyak, gas bumi geothermal. Umumnya hidrokarbon terdiri atas methana, ethan dan turunan-turunan senyawa alifatik dan aromatic. Hidrokarbon dinyatakan dengan hidrokarbon total (THC).
Senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi berupa benzena, toluena, ethylbenzena, dan isomer xylena, dikenal sebagai BTEX, merupakan komponen utama dalam minyak bumi, bersifat mutagenik dan karsinogenik pada manusia. Senyawa ini bersifat rekalsitran, yang artinya sulit mengalami perombakan di alam, baik di air maupun di darat.


2.5            Dampak Pencemaran Hidrokarbon
Pencemaran udara oleh hidrokarbon (HC) dapat berasal dari HC yang berupa gas, cair, dan padat. Apabila HC berupa gas maka akan tercampur bersama bahan pencemar lainnya. Apabila HC berupa cairan maka HC tersebut akan membentuk kabut minyak (droplet) yang keberadaannya di udara akan sangat mengganggu lingkungan. Sedangkan bahan pencemar HC yang berupa padatan maka udara akan tampak seperti asap hitam.
Jika pencemaran udara oleh HC juga disertai dengan bahan pencemar NOx maka dengan oksigen bebas yang ada di udara akan membentuk Peroxy Acetyl Nirates (PAN). Selanjutnya PAN ini bersama-sama dengan CO, Ozon akan membentuk kabut foto kimia yang dapat merusak tanaman.
Hidrokarbon dalam jumlah sedikit tidak begitu membahayakan kesehatan manusia, meskipun HC juga bersifat toksik. Namun, jika HC berada di udara dalam jumlah banyak dan tercampur dengan bahan pencemar lain maka sifat toksiknya akan meningkat. Sifat toksik HC akan lebih tinggi jika berupa bahan pencemar gas, cairan, dan padatan. Hal ini dikarenakan padatan dan cairan akan membentuk ikatan-ikatan baru dengan bahan pencemar lainnya. Ikatan baru ini sering disebut dengan Polycyclic Aromatic Hydrocarbon yang disingkat PAH. Pada umumnya PAH ini merangsang terbentuknya sel-sel kanker apabila terhisap masuk ke dalam paru-paru. PAH yang bersifat karsinogenik ini banyak terdapat di daerah industri dan daerah yang padat lalu-lintasnya. Sumber timbulnya PAH adalah gas buangan hasil pembakaran bahan bakar fosil.
Toksisitas HC tergantung pada senyawa penyusun HC tersebut. Pada umumnya senyawa aromatik seperti benzena dan toluena, lebih beracun dari pada HC alifatik maupun HC alisiklik. Dalam keadaan gas, HC dapat menyebabkan iritasi pada membran mukosa. Apabila terhisap ke dalam paru-paru dapat menimulkan luka dibagian dalam dan menimbulkan infeksi.

Senyawa HC
Konsentrasi (ppm)
Pengaruh terhadap tubuh
Benzena
100
Iritasi terhadap mukosa
3.000
Lemas (0,5-1 jam)
7.500
Paralysys (0,5-1 jam)
20.000
Kematian (5-10 menit)
Toluena
200
Pusing, lemah, pandangan kabur setelah 8 jam
600
Gangguan syaraf dan dapat diikuti kematian setelah kontak dalam waktu yang lama



BAB III
PENUTUP



3.1 Kesimpulan

1.  Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang paling sederhana
2. Hidrokarbon alifatik adalah hidrokarbon rantai terbuka sedangkan hidrokarbon     aromatic berikatan konjugat, yaitu ikatan tunggal dan rangkap yang tersusun selang seling.
3. Hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan tunggal disebut hidrokarbon jenuh, sedangkan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap 2 dan 3. disebut hidrokarbon tak jenuh.


3.2 Saran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar