KARBON DIOKSIDA
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
NAMA : G.A CASLI SIMANULANG
DANIEL NAINGGOLAN
LISNAWATI NABABAN

FAKULTAS ILMU
KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
UNIVERSITAS
SARIMUTIARA INDONESIA
MEDAN
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan
kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmatnya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “KARBON DIOKSIDA”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata pelajaran PENCEMARAN LINGKUNGAN.
Dalam makalah ini dijelaskan tentang
mineral selenium. Dengan adanya makalah ini diharapkan agar Mahasiswa dapat
mengetahui tentang selenium. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka
dari itu kritik dan saran sangat diperlukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
KATA
PENGHANTAR............................................................................
DAFTAR
ISI.............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
latar belakang..................................................................................................................
1.2
rumusan masalah.............................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Defenisi
karbon dioksida...............................................................................................
2.2 Dampak
karbon dioksida................................................................................................
2.3 Sumber
karbon dioksida.................................................................................................
2.4 Penanggulangan
karbon dioksida...................................................................................
2.5 Proses pencemaran karbon
dioksida................................................................................
BAB
3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Penemuan karbon dioksida
pergi ke ilmuwan flennish jan baptista van helmont ( 1580-1644). Sekitar 1630, van helmont mengidentifikasi
gas yang dilepaskan oleh pembakaran kayu dan memberikannya sylvestre gas nama
gas kayu.
Beberapa studi yang paling
lengkapkarbon dioksida yang dilakukan oleh para ahli kimia Skotlandia Joseph
Black ( 1728- 1799). Pada 1756, black membuktikan bahwa karbon dioksida ( yang
kemudian disebut “fixed air” ) terjadi di atmosfer dan bahwa hal itu bisa membentuk senyawa
lainnya.
Karbon dioksida( co2)
atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom
oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon.ia berbentuk gas
keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida
di atmosfer bumi 387 ppm.
Gas dioksida adalah gas
yang tidak berwarna dan tidak berbau.ketika dihirup pada konsentrasi yang lebih
tinggi dari konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, ia akan terasa asam
dimulut dan mengengat di hidung dan ditenggorokan. Efek ini disebabkan oleh
pelarutan gas di membran mukosa dan saliva, membentuk larutan asam karbonat
yang lemah. Ketika seseorang bersendawa setelah meminum air berkarbonat (
misalnya coca cola), konsentrasi yang lebih besar dari 5000 ppm tidak baik
untuk kesehatan.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa pengertian Karbon dioksida?
2.
Apa saja dampak dari karbon dioksida?
3.
Darimana sumber karbon dioksida?
4.
Bagaimana penanggulangan karbon dioksida?
5.
Bagaimana proses pencemaran karbon dioksida?
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1
DEFENISI KARBON DIOKSIDA
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah
sejenis senyawa kimia yang terdiri
dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah
atom karbon. Ia berbentuk gas pada
keadaan temperatur
dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata
konsentrasi karbon
dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume walaupun jumlah ini bisa
bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting
karena ia menyerap gelombang inframerah
dengan kuat.
Karbon dioksida adalah gas yang tidak
berwarna dan tidak berbau. Ketika dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi
dari konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, ia akan terasa asam di mulut dan
mengengat di hidung dan tenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas
di membran mukosa dan saliva,
membentuk larutan asam karbonat yang
lemah. Sensasi ini juga dapat dirasakan ketika seseorang bersendawa setelah
meminum air berkarbonat (misalnya Coca Cola).
Konsentrasi yang lebih besar dari 5.000 ppm tidak baik untuk kesehatan,
sedangkan konsentrasi lebih dari 50.000 ppm dapat membahayakan kehidupan hewan.
Karbon dioksida
dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada
proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada
proses fotosintesis. Oleh karena itu,
karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga
dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon
dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti
pada mata air panas.
Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di
bawah 5,1 atm namun langsung menjadi padat pada
temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya
disebut sebagai es
kering.
2.2
DAMPAK KARBON DIOKSIDA
2.2.1
Dampak Terhadap
Hewan
Efek CO2 terhadap hewan
cenderung mirip dengan efek terhadap manusia, yaitu tidak baerakibat langsung
pada tubuh hewan.
2.2.2
Dampak Terhadap Tumbuhan
Efek langsung dari
meningkatnya CO2, berdampak positif terhadap tumbuhan dan produksi tanaman.
Dampak langsung yang dapat
dijejaki dari peningkatan CO2 adalah peningkatan tingkat fotosintesa daun dan
kanopi.
2.2.3
DampakTerhadap
Material
Dalam
produksi gas dan minyak, CO2 selain H2S merupakan salah satu faktor utama
penyebab korosi. Gas ini tidak bersifat korosif jika berada dalam keadan kering
dan tidak terlarut dalam air. Jiak terlarut dalam air gas ini akan membentuk
suatu asam lemah H2CO3 yang bersifat korosif. Laju korosi pada korosi CO2
ditentukan oleh sifat lapisan produksi korosi yang terbentuk pada permukaan
logam. Jika lapisan terbentuk pada keadaan yang sesuai maka akan terbentuk
lapisan protektif yang dapat menurunkan laju korosi.
2.2.4
Dampak Terhadap Ekosistem dan Lingkungan
Adanya gas CO2 yang berlebihan di udara atau di atmosfer
tidak berakibat langsung kepada manusia. Tetapi CO2 membentuk lapisan
transparan (tembus pandang) di atmosfer yang mengisolasi di sekililing bumi.
Hal itu yang mengakibatkan suhu udara di bawah lapisan gas CO2 dan dipermukaan
bumi semakin tinggi, sehingga akan mempengaruhi makluk hidup. Sifat gas CO2
seperti diatas itu dikenal dengan istilah efek rumah kaca atau green house
effect.
Sebenarnya, Karbondioksida tidak berbahaya bagi manusia. akan
tetapi, karbondioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar
karbondioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi.
Peningkatan suhu karena meningkatnya kadar gas-gas rumah kaca di udara disebut
pemanasan global. Pemanasan global dapat mempengaruhi iklim, mencairkan sungkup
es di kutub dan berbagai rangkaian akibat lainnya yang mungkin belum sepenuhnya
dimengert
2.3
SUMBER KARBON DIOKSIDA
CO2 sendiri pada dasarnya adalah produk alami dari suatu
reaksi pembakaran. Tidak dapat dipungkiri, pembakaran bahan bakar fosil menjadi
sumber utama penghasil emisi CO2 di bumi. Saat ini, Pembangkit Listrik menjadi
sumber utama penghasil CO2. Hal ini disebabkan ketergantungan yang berlebihan
terhadap batubara. Industri pembangkitan listrik menyumbang 37 % emisi CO2
global. Angka ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun karena industri satu
ini adalah industri yang sangat cepat berkembang. Dunia Industri manufaktur
juga menyumbang emisi CO2 dalam jumlah besar
Dalam 100 tahun terakhir, emisi CO2 mengalami kenaikan
sebesar 2,5 % setiap tahun dan diperkirakan akan meningkat 3 tiga kali lipat
dari keadaan saat ini. Konsentrasi CO2 juga diperkirakan akan meningkat
mencapai 500 sampai 600 ppmv pada pertengahan abad 21. Peningkatan ini
cenderung tidak berhenti karena didukung penyusutan hutan yang cukup besar.
Para ahli meyakini bahwa penyusutan hutan menyumbang 23% kenaikan CO2 dari pembakaran kayu dan bahan bakar fosil, sebagai hasil
permentasi gula dan proses peragian bir, dan minuman beralkhol lainnya.
2.4
PENANGGULANGAN
KARBON DIOKSIDA
Cara yang paling mudah untuk mengurangi
karbon dioksida di udaraadalah dengan memelihara pepohonan dan menanam
pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya,
menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya
melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh
dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di
banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan
kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan
pertanian atau pembangunan rumahtinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini
adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin
bertambahnya gas rumah kaca.
Gas karbon dioksida juga dapat dikurangi
secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke
sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan.
Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti
dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di
salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana karbon dioksida
yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali
ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan
2.5
PROSES PENCEMARAN
KARBON DIOKSIDA
Karbon dioksida bisa kita dapatkan
dengan distilasi udara.
Namun cara ini hanya menghasilkan CO2 yang sedikit. Berbagai
jenis reaksi kimia dapat menghasilkan karbon dioksida, seperti reaksi pada
kebanyakan asam dengan karbonat logam. Reaksi antara asam sulfat dengan
kalsium karbonat adalah:
H2SO4 + CaCO3 →
CaSO4 + H2CO3
H2CO3 kemudian
terurai menjadi air dan CO2. Reaksi ini diikuti dengan pembusaan
atau penggelembungan. Pembakaran dari
semua bahan bakar yang mengandung karbon, seperti metana (gas alam),
distilat minyak bumi (bensin, diesel, minyak tanah, propana),
arang dan kayu akan menghasilkan karbon dioksida. Sebagai contohnya reaksi
antara metana dan oksigen:
CH4 + 2 O2 →
CO2 + 2 H2O
Besi direduksi
dari oksida besi dengan kokas pada tungku sembur,
menghasilkan pig iron dan karbon dioksida:
Fe2O3 + 3 C → 4 Fe
+ 3 CO2
Khamir mencerna gula dan
menghasilkan karbon dioksida besertaetanol pada proses pembuatan
anggur, bir, dan spiritus lainnya:
Semua organisme aerob menghasilkan CO2 dalam
proses pembakaran karbohidrat, asam lemak,
dan protein pada mitokondria di dalam sel. Reaksi-reaksi yang terlibat dalam
proses pembakaran ini sangatlah rumit dan tidak bisa dijelaskan dengan mudah.
Karbon dioksida larut dalam air dan secara
spontan membentuk H2CO3 (asam karbonat)
dalam kesetimbangan dengan CO2. Konsentrasi relatif antara CO2,
H2CO3, dan HCO3− (bikarbonat)
dan CO32−(karbonat) bergantung pada
kondisi pH larutan.
Dalam air yang bersifat netral atau sedikit basa (pH > 6,5), bentuk
bikarbonat mendominasi (>50%). Dalam air yang bersifat basa kuat (pH >
10,4), bentuk karbonat mendominasi. Bentuk karbonat dan bikarbonat memiliki
kelarutan yang sangat baik. Dalam air laut (dengan pH = 8,2 - 8,5), terdapat
120 mg bikarbonat per liter.
BAB 3
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah
sejenis senyawa kimia yang
terdiri dari dua atom oksigen yang
terikat secara kovalen dengan
sebuah atom karbon.
Dampak pencemaran Karbon Dioksida yaitu
dapat Menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara
pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akaibatnya
apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian.
Sumber dari
karbon dioksida ialah:
•
Sebagai hasil samping dari pengilangan ammonia dan hidrogen, di mana
metana
dikonversikan menjadi CO2.
•
Dari pembakaran kayu dan bahan bakar fosil;
•
Sebagai hasil samping dari fermentasi gula pada proses
peragian bir, wiski,
dan minuman beralkohol
lainnya;
•
Dari proses penguraian termal batu kapur, CaCO3;
•
Sebagai produk samping dari pembuatan natrium fosfat
•
Secara langsung di ambil dari mata air yang karbon dioksidanya
dihasilkan
dari pengasaman
air pada batu kapur.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar