Minggu, 18 Oktober 2015

karbon dioksida

KARBON DIOKSIDA
 








DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
NAMA       : G.A CASLI SIMANULANG
DANIEL NAINGGOLAN
LISNAWATI NABABAN
g.jpgMEITA KRONIKA









FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SARIMUTIARA INDONESIA
MEDAN
2015
KATA PENGANTAR

            Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KARBON DIOKSIDA”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran PENCEMARAN LINGKUNGAN.
            Dalam makalah ini dijelaskan tentang mineral selenium. Dengan adanya makalah ini diharapkan agar Mahasiswa dapat mengetahui tentang selenium. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran sangat diperlukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.


















DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR............................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1    latar belakang..................................................................................................................
1.2    rumusan masalah.............................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1    Defenisi karbon dioksida...............................................................................................
2.2    Dampak karbon dioksida................................................................................................
2.3    Sumber karbon dioksida.................................................................................................
2.4    Penanggulangan karbon dioksida...................................................................................
2.5   Proses pencemaran karbon dioksida................................................................................

BAB 3 PENUTUP
3.1  Kesimpulan......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................







BAB I
PENDAHULUAN

1.1            LATAR BELAKANG
                        Penemuan karbon dioksida pergi ke ilmuwan flennish jan baptista van helmont ( 1580-1644).  Sekitar 1630, van helmont mengidentifikasi gas yang dilepaskan oleh pembakaran kayu dan memberikannya sylvestre gas nama gas kayu.
                        Beberapa studi yang paling lengkapkarbon dioksida yang dilakukan oleh para ahli kimia Skotlandia Joseph Black ( 1728- 1799). Pada 1756, black membuktikan bahwa karbon dioksida ( yang kemudian disebut “fixed air” ) terjadi di atmosfer  dan bahwa hal itu bisa membentuk senyawa lainnya.
                                    Karbon dioksida( co2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon.ia berbentuk gas keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer  bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi  387 ppm.
                                    Gas dioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau.ketika dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, ia akan terasa asam dimulut dan mengengat di hidung dan ditenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas di membran mukosa dan saliva, membentuk larutan asam karbonat yang lemah. Ketika seseorang bersendawa setelah meminum air berkarbonat ( misalnya coca cola), konsentrasi yang lebih besar dari 5000 ppm tidak baik untuk kesehatan.

1.2            RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian Karbon dioksida?
2.      Apa saja dampak dari karbon dioksida?
3.      Darimana sumber karbon dioksida?
4.      Bagaimana penanggulangan karbon dioksida?
5.      Bagaimana proses pencemaran karbon dioksida?


BAB 2
PEMBAHASAN

2.1             DEFENISI KARBON DIOKSIDA
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume  walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
Karbon dioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Ketika dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, ia akan terasa asam di mulut dan mengengat di hidung dan tenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas di membran mukosa dan saliva, membentuk larutan asam karbonat yang lemah. Sensasi ini juga dapat dirasakan ketika seseorang bersendawa setelah meminum air berkarbonat (misalnya Coca Cola). Konsentrasi yang lebih besar dari 5.000 ppm tidak baik untuk kesehatan, sedangkan konsentrasi lebih dari 50.000 ppm dapat membahayakan kehidupan hewan. Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas.
Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering.
CO2 adalah oksida asam. Larutan CO2 mengubah warna litmus dari biru menjadi merah muda.

2.2            DAMPAK KARBON DIOKSIDA
2.2.1        Dampak Terhadap Hewan
Efek CO2 terhadap hewan cenderung mirip dengan efek terhadap manusia, yaitu tidak baerakibat langsung pada tubuh hewan.
2.2.2        Dampak Terhadap Tumbuhan
Efek langsung dari meningkatnya CO2, berdampak positif terhadap tumbuhan dan produksi tanaman.
Dampak langsung yang dapat dijejaki dari peningkatan CO2 adalah peningkatan tingkat fotosintesa daun dan kanopi.

2.2.3        DampakTerhadap Material
Dalam produksi gas dan minyak, CO2 selain H2S merupakan salah satu faktor utama penyebab korosi. Gas ini tidak bersifat korosif jika berada dalam keadan kering dan tidak terlarut dalam air. Jiak terlarut dalam air gas ini akan membentuk suatu asam lemah H2CO3 yang bersifat korosif. Laju korosi pada korosi CO2 ditentukan oleh sifat lapisan produksi korosi yang terbentuk pada permukaan logam. Jika lapisan terbentuk pada keadaan yang sesuai maka akan terbentuk lapisan protektif yang dapat menurunkan laju korosi.

2.2.4        Dampak Terhadap Ekosistem dan Lingkungan
Adanya gas CO2 yang berlebihan di udara atau di atmosfer tidak berakibat langsung kepada manusia. Tetapi CO2 membentuk lapisan transparan (tembus pandang) di atmosfer yang mengisolasi di sekililing bumi. Hal itu yang mengakibatkan suhu udara di bawah lapisan gas CO2 dan dipermukaan bumi semakin tinggi, sehingga akan mempengaruhi makluk hidup. Sifat gas CO2 seperti diatas itu dikenal dengan istilah efek rumah kaca atau green house effect.
Sebenarnya, Karbondioksida tidak berbahaya bagi manusia. akan tetapi, karbondioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar karbondioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi. Peningkatan suhu karena meningkatnya kadar gas-gas rumah kaca di udara disebut pemanasan global. Pemanasan global dapat mempengaruhi iklim, mencairkan sungkup es di kutub dan berbagai rangkaian akibat lainnya yang mungkin belum sepenuhnya dimengert

2.3            SUMBER KARBON DIOKSIDA
CO2 sendiri pada dasarnya adalah produk alami dari suatu reaksi pembakaran. Tidak dapat dipungkiri, pembakaran bahan bakar fosil menjadi sumber utama penghasil emisi CO2 di bumi. Saat ini, Pembangkit Listrik menjadi sumber utama penghasil CO2. Hal ini disebabkan ketergantungan yang berlebihan terhadap batubara. Industri pembangkitan listrik menyumbang 37 % emisi CO2 global. Angka ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun karena industri satu ini adalah industri yang sangat cepat berkembang. Dunia Industri manufaktur juga menyumbang emisi CO2 dalam jumlah besar
Dalam 100 tahun terakhir, emisi CO2 mengalami kenaikan sebesar 2,5 % setiap tahun dan diperkirakan akan meningkat 3 tiga kali lipat dari keadaan saat ini. Konsentrasi CO2 juga diperkirakan akan meningkat mencapai 500 sampai 600 ppmv pada pertengahan abad 21. Peningkatan ini cenderung tidak berhenti karena didukung penyusutan hutan yang cukup besar. Para ahli meyakini bahwa penyusutan hutan menyumbang 23% kenaikan CO2 dari pembakaran kayu dan bahan bakar fosil, sebagai hasil permentasi gula dan proses peragian bir, dan minuman beralkhol lainnya.

2.4            PENANGGULANGAN KARBON DIOKSIDA
Cara yang paling mudah untuk mengurangi karbon dioksida di udaraadalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumahtinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.
Gas karbon dioksida juga dapat dikurangi secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan. Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan

2.5            PROSES PENCEMARAN KARBON DIOKSIDA
Karbon dioksida bisa kita dapatkan dengan distilasi udara. Namun cara ini hanya menghasilkan CO2 yang sedikit. Berbagai jenis reaksi kimia dapat menghasilkan karbon dioksida, seperti reaksi pada kebanyakan asam dengan karbonat logam. Reaksi antara asam sulfat dengan kalsium karbonat adalah:
H2SO4 + CaCO3 → CaSO4 + H2CO3
H2CO3 kemudian terurai menjadi air dan CO2. Reaksi ini diikuti dengan pembusaan atau penggelembungan. Pembakaran dari semua bahan bakar yang mengandung karbon, seperti metana (gas alam), distilat minyak bumi (bensindieselminyak tanahpropana), arang dan kayu akan menghasilkan karbon dioksida. Sebagai contohnya reaksi antara metana dan oksigen:
CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O
Besi direduksi dari oksida besi dengan kokas pada tungku sembur, menghasilkan pig iron dan karbon dioksida:
Fe2O3 + 3 C → 4 Fe + 3 CO2
Khamir mencerna gula dan menghasilkan karbon dioksida besertaetanol pada proses pembuatan anggur, bir, dan spiritus lainnya:
C6H12O6 → 2 CO2 + 2 C2H5OH
Semua organisme aerob menghasilkan CO2 dalam proses pembakaran karbohidratasam lemak, dan protein pada mitokondria di dalam sel. Reaksi-reaksi yang terlibat dalam proses pembakaran ini sangatlah rumit dan tidak bisa dijelaskan dengan mudah.
Karbon dioksida larut dalam air dan secara spontan membentuk H2CO3 (asam karbonat) dalam kesetimbangan dengan CO2. Konsentrasi relatif antara CO2, H2CO3, dan HCO3 (bikarbonat) dan CO32−(karbonat) bergantung pada kondisi pH larutan. Dalam air yang bersifat netral atau sedikit basa (pH > 6,5), bentuk bikarbonat mendominasi (>50%). Dalam air yang bersifat basa kuat (pH > 10,4), bentuk karbonat mendominasi. Bentuk karbonat dan bikarbonat memiliki kelarutan yang sangat baik. Dalam air laut (dengan pH = 8,2 - 8,5), terdapat 120 mg bikarbonat per liter.



BAB 3
PENUTUP

3.1            KESIMPULAN
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon.
Dampak pencemaran Karbon Dioksida yaitu dapat Menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akaibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian.
Sumber dari karbon dioksida ialah:
              Sebagai hasil samping dari pengilangan ammonia dan hidrogen, di mana
metana dikonversikan menjadi CO2.
              Dari pembakaran kayu dan bahan bakar fosil;
              Sebagai hasil samping dari fermentasi gula pada proses peragian bir, wiski,
dan minuman beralkohol lainnya;
              Dari proses penguraian termal batu kapur, CaCO3;
              Sebagai produk samping dari pembuatan natrium fosfat
              Secara langsung di ambil dari mata air yang karbon dioksidanya dihasilkan
dari pengasaman air pada batu kapur.






DAFTAR PUSTAKA